Sedikit Profil Endank Soekamti
Seperti Gudeg & bakpia Endank Soekamti adalah aset Yogyakarta.
Berdiri sejak 1 januari 2001 dengan mengusung music Pop Punk , Erix, Ari & Dory melaju sangat kencang menembus industri musik nasional dengan albumnya yang pertama “Kelas 1” tahun 2003 bersama Proton Records.
single “Bau Mulut” telah merusak konsentrasi pasar pop di chart2 radio Indonesia. Off air yang gak putus menjadikan mereka dijuluki “RAJA PENSI”
Band yang sering disalah tafsirkan sebagai pengusung musik campursari ini dengan pede melompat lagi lebih tinggi bergabung dengan label besar Warner Music & menelurkan dua album “Pejantan Tambun” 2005 “ZZZTTT..” 2007.
Hebohnya arus melayu ditahun2 ini membuat mereka renggang dengan label, tapi itu adalah moment dimana mereka harus berfikir ekstra untuk banyak bergerak menciptakan terobosan-terobosan baru seperti membuat Radio Soekamti Fm, Sebuah channel Radio Online yang selalu digunakan untuk berkomunikasi , bercanda tawa dengan Kamtis Family (sebutan DieHardFans Endank Soekamti) . melalu radio ini mereka juga memfasilitasi banyak band2 indie yang susah masuk radio2 mainstream.
Merasa tidak mau terkungkung dikomunitasnya sendiri, Endank Soekamti kembali melenggang bergabung dengan label Nagaswara untuk melebarkan pasar & pendengar lebih luas. Album “Soekamti.com” 2010 adalah album yang sangat penting dalam sejarah Endank Soekamti. Selain jumlah Kamtis family yang bertambah dahsyat , album ini juga memicu lahirnya banyak karya-karya diluar music seperti Komik “Long live my family” terbitan Gramedia & FILM.
Merasa tidak beruntung dengan adanya media konvensional televisi,muncullah inisiatif untuk lebih aktif membuat video & film2 pendek di youtube.
2012 Endank Soekamti & crew dikarantina selama sebulan penuh untuk produksi rekaman album baru di semarang selama 30 hari produksi. untuk mendekatkan diri dengan pendengarnya , mereka memfilmkan semua kegiatan proses produksi dari awal sampai akhir & mengunggahnya lewat youtube stripping setiap hari. 30 episode yang sudah diunggah kemudian di edit lagi untuk dijadikan sebuah film dokumentasi panjang yang berjudul "ROCK FOR KAMTIS"
Keberhasilan & Energy besar ini membuat mereka semakin yakin untuk lebih mandiri dalam bekerja, merdeka dalam berkarya. Di akhir 2012 mereka membuat label sendiri “Euforia Records” untuk merilis album barunya “Angka 8”